Ilustrasi by youtube |
Dikemukakan oleh Kotter (1988) bahwa pertumbuhan, diversifikasi, globalisasi dan pengembangan teknologi telah membuat semua bisnis semakin kompleks. Dengan kata lain, tingginya intensitas persaingan menyebabkan organisasi harus memiliki kepemimpinan yang efektif di abad ke-21. Dalam hal ini tak terkecuali pada instansi pendidikan dalam menghadapi tantangan tersebut sebagai suatu subsistem, dari sistem kehdupan suatu bangsa.
Keberadaan lembaga pendidikan saat ini diperkirakan kurang produktif dalam merespon perubahan eksternal. Pimpinan lembaga pendidikan cenderung kurang berdaya dalam mengelola perubahan yang berarti bagi masa depan. Menurut Tilaar (1993) hal deikian terlihat pada kemampuan pendidikan mengantisipasi perubahan sosial yang bakal terjadi. Pendidikan steril dengan masa depan, terpaku pada kabut jangka pendek dan puas dengan jati dirinya sendiri saat ini. Isi kurikulum lebih diarahkan kepada kebudayaan masa sekarang sehingga subjek didik merasa kuantitas informasi yang diberikan kurang berkualitas bagi kehidupan masa depan.
Pentingnya keterampilan dalam mengambil keputusan (decisional role) adalah peranan yang sangat strategis oleh suatu pimpinan suatu lembaga Pendidikan. Pengambilan keputusan dimulai dari kegiatan perencanaan dimulai dari Visi, Misi strategi, tujuan dan sasaran organisasi dalam perencanaan strategik, kemudian sasaran organisasi dan prosedur pelaksanaannya. Diperlukan upaya mengorganisasi sumber daya dan material guna mendukung terlaksananya program kerja organisasi yang dalam hal ini yakni pendidikan.
(Sumber: Grasindo, Sistem pengambilan keputusan Pendidikan)
Mari memulai niat dengan bismillah
ReplyDelete